Thursday, February 21, 2013

MUSANG LOVERS SURABAYA

                              MUSANG LOVERS

Nah Bloggie.... Sekarang kita beralih kekomunitas lainnya yaitu Pecinta Musang yang ada diSurabaya. Tapi sebelum saya cerita lebih banyak mengenai komunitas ini lebih baik kita perlu mengenal lebih dalam mengenai hewan itu sendiri. Are you ready......


Musang adalah nama umum bagi sekelompok mamalia pemangsa (bangsa karnivora) dari suku Viverridae. Hewan ini kebanyakan merupakan hewan malam (nokturnal) dan pemanjat yang baik.
Yang paling dikenal dari berbagai jenisnya adalah musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus). Musang ini biasa hidup di dekat pemukiman, termasuk perkotaan, dan sering pula didapati memangsa ayam peliharaan di malam hari. Hewan ini juga dipanggil dengan berbagai sebutan lain seperti musang (nama umum, Betawi), careuh (Sunda), luak atau luwak (Jawa), serta common palm civet, common musang, house musang atau toddy cat dalam bahasa Inggris.
Musang bertubuh sedang, dengan panjang total sekitar 90 cm (termasuk ekor, sekitar 40 cm atau kurang). Abu-abu kecoklatan dengan ekor hitam-coklat mulus.
Sisi atas tubuh abu-abu kecoklatan, dengan variasi dari warna tengguli (coklat merah tua) sampai kehijauan. Jalur di punggung lebih gelap, biasanya berupa tiga atau lima garis gelap yang tidak begitu jelas dan terputus-putus, atau membentuk deretan bintik-bintik besar. Sisi samping dan bagian perut lebih pucat. Terdapat beberapa bintik samar di sebelah tubuhnya.
Wajah, kaki dan ekor coklat gelap sampai hitam. Dahi dan sisi samping wajah hingga di bawah telinga berwarna keputih-putihan, seperti beruban. Satu garis hitam samar-samar lewat di tengah dahi, dari arah hidung ke atas kepala.
Hewan betina memiliki tiga pasang puting susu.

Musang luwak adalah salah satu jenis mamalia liar yang kerap ditemui di sekitar pemukiman dan bahkan perkotaan. Hewan ini amat pandai memanjat dan bersifat arboreal, lebih kerap berkeliaran di atas pepohonan, meskipun tidak segan pula untuk turun ke tanah. Musang juga bersifat nokturnal, aktif di malam hari untuk mencari makanan dan lain-lain aktivitas hidupnya.
Dalam gelap malam tidak jarang musang luwak terlihat berjalan di atas atap rumah, meniti kabel listrik untuk berpindah dari satu bangunan ke lain bangunan, atau bahkan juga turun ke tanah di dekat dapur rumah. Musang luwak juga menyukai hutan-hutan sekunder.
Musang ini kerap dituduh sebagai pencuri ayam, walaupun tampaknya lebih sering memakan aneka buah-buahan di kebun dan pekarangan. Termasuk di antaranya pepaya, pisang, dan buah pohon kayu afrika (Maesopsis eminii). Mangsa yang lain adalah aneka serangga, moluska, cacing tanah, kadal serta bermacam-macam hewan kecil lain yang bisa ditangkapnya, termasuk mamalia kecil seperti tikus.
Di tempat-tempat yang biasa dilaluinya, di atas batu atau tanah yang keras, seringkali didapati tumpukan kotoran musang dengan aneka biji-bijian yang tidak tercerna di dalamnya. Agaknya pencernaan musang ini begitu singkat dan sederhana, sehingga biji-biji itu keluar lagi dengan utuh. Karena itu pulalah, konon musang luwak memilih buah yang betul-betul masak untuk menjadi santapannya. Maka terkenal istilah kopi luwak dari Jawa, yang menurut cerita dari mulut ke mulut diperoleh dari biji kopi hasil pilihan musang luwak, dan telah mengalami ‘proses’ melalui pencernaannya!

Akan tetapi sesungguhnya ada implikasi ekologis yang penting dari kebiasaan musang tersebut. Jenis-jenis musang lalu dikenal sebagai pemencar biji yang baik dan sangat penting peranannya dalam ekosistem hutan.
Pada siang hari musang luwak tidur di lubang-lubang kayu, atau jika di perkotaan, di ruang-ruang gelap di bawah atap. Hewan ini melahirkan 2-4 anak, yang diasuh induk betina hingga mampu mencari makanan sendiri.
Sebagaimana aneka kerabatnya dari Viverridae, musang luwak mengeluarkan semacam bau dari kelenjar di dekat anusnya. Samar-samar bau ini menyerupai harum daun pandan, namun dapat pula menjadi pekat dan memualkan. Kemungkinan bau ini digunakan untuk menandai batas-batas teritorinya, dan pada pihak lain untuk mengetahui kehadiran hewan sejenisnya di wilayah jelajahnya.

Jenis yang berkerabat dan penyebaran

Ada empat spesies musang dari marga Paradoxurus, yalah:
  1. Paradoxurus hermaphroditus, musang luwak, yang menyebar luas mulai dari India dan bagian utara Pakistan di barat, Sri Lanka, Bangladesh, Burma, Asia Tenggara, Tiongkok selatan, Semenanjung Malaya hingga ke Filipina. Di Indonesia didapati di Sumatra, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi bagian selatan, serta Taliabu dan Seram di Maluku.
  2. Paradoxurus zeylonensis, menyebar terbatas di Sri Lanka.
  3. Paradoxurus jerdoni, menyebar terbatas di negara bagian Kerala, India selatan.
  4. Paradoxurus lignicolor, menyebar terbatas di Kepulauan Mentawai.

Jenis yang serupa

  • Musang akar (Arctogalidia trivirgata), dengan ekor yang umumnya lebih panjang dari kepala dan tubuhnya, tiga garis punggung yang tanpa atau hampir tidak terputus, dan tidak memiliki bintik-bintik di sisi tubuhnya. Musang akar hidup di hutan.
  • Musang galing (Paguma larvata), biasanya lebih kemerahan (tengguli), tanpa bintik-bintik di sisi tubuh, wajah putih kekuningan dengan ‘topeng’ gelap kehitaman di sekitar mata.
  • Musang rase (Viverricula indica), ekor berbelang-belang sempurna, hitam putih, 6-9 buah.
Nah udah tau kan Bloggie apakah Musang itu. Tapi dimata penggila Musang ini menurut pendapat saya hewan ini bisa dijadikan hewan peliharaan yang unyu-unyu. Kebetulan pas saya lagi levitasi diTaman Bungkul Surabaya hari minggu pagi ada sekumpulan anak muda lagi membawa musang beraneka ragam warna.Dan diantara mereka ada satu teman yang masuk dikomunitas tersebut. Lucu dan unyu banget itu Musang.....Pingin meremas badannya yang gemuk alias ginuk-ginuk hehehe.... 


Tapi semua itu harus bersabar loh Bloggie... coz banyak yang digigit atau dicakar waktu awal pemeliharaan Karena Musang adalah hewan Liar. Dan adapun cara untuk merawat dan melatih musang tersebut memang gampang-gampang susah. Nah kalau Bloggie mau tau caranya.... Nih saya kasih bocoran tips pelatihan dan perawatan Musang. Cekidot.....

Jika Anda berpikir bahwa musang adalah hewan khas, lebih baik pikir lagi. Musang ini telah menjadi sangat menarik bagi pemilik hewan peliharaan, karena fitur mereka yang mengesankan dan menyenangkan sebagai hewan peliharaan dijinakkan. Meskipun popularitas mereka telah meningkat selama bertahun-tahun, hewan-hewan yang unik memerlukan pemahaman total dan pengetahuan. Anda tidak dapat menerobos ke beberapa toko hewan peliharaan dan memutuskan di sana dan kemudian. Cukup, Anda harus belajar setiap detail, mulai dari dasar hingga kompleks. Ferret memiliki dan pelatihan musang adalah dua bidang yang umum namun berbeda. Mereka berbagi penyebut tertentu dalam kaitannya dengan hewan yang terlibat serta pengingat kesehatan. Sebaliknya, musang pelatihan mencakup aspek-aspek tertentu seperti sanitasi, perilaku dan keaksaraan sampah. Aspek-aspek ini juga sejalan dengan
fundamental memiliki musang.
Tak bisa dipungkiri bahwa musang sangat aktif. Mereka suka untuk mengeksplorasi hal-hal dan pergi ke daerah lain selain kandang mereka. Mereka memiliki kecenderungan untuk menggigit atau menggigit apa pun yang datang jalan mereka. Mereka juga memiliki kemampuan untuk melarikan diri kandang mereka. Tidak diragukan lagi, ini musang sangat aktif sehingga mereka cenderung sangat penasaran sebagai hewan peliharaan. Bagi sebagian besar pemilik, mereka biasanya menemukan musang mereka di belakang lemari es atau lemari. Hal ini seperti mereka mungkin dapat memasuki ruang melewati pemberitahuan pemilik mereka, itulah sebabnya mengapa Anda harus melatih dan mengajar mereka cara yang tepat.
Kesabaran jelas merupakan suatu keharusan bagi pemilik. Anda harus membuat waktu untuk pelatihan musang. Anda dapat melakukan ini dengan allotting beberapa menit atau selama bermain dengan hewan peliharaan Anda. Berinteraksi dengan mereka dan perhatikan pola perilaku jelas.
Pernahkah Anda mendengar tentang sistem penghargaan sebagai bagian dari pelatihan musang? Benar, sistem penghargaan tidak hanya untuk anak-anak. Bahkan, Anda dapat memperkuat metode ini dalam mendisiplinkan dan pelatihan hewan peliharaan Anda. Misalnya, jika Anda musang telah menunjukkan peningkatan kecil dalam keaksaraan sampah, beberapa memperlakukan favoritnya bisa diberikan kepadanya selama waktu makan. Jika dia berhasil dalam menggunakan kotak sampah untuk pertama kalinya, mengapa tidak membelai atau menyentuh musang Anda dengan cara mendorong.
Jadilah baik hati dan menahan diri dari menggunakan kekuatan. Kita semua tahu bagaimana musang suka menggigit. Mereka mungkin tidak menyadari hal ini karena mereka sangat alam, tetapi sebagai pemilik hewan peliharaan, Anda harus mencoba untuk mengurangi gigitan ini. Bagaimana Anda melakukannya? Sebagai bagian dari pelatihan Anda musang 101, disarankan untuk tidak berteriak atau berteriak pada hewan peliharaan Anda. Anda dapat membatasi mereka dari menggigit atau menggigit dengan hanya memanggil nama mereka. Juga, dengan tatapan tidak setuju sudah cukup untuk hewan peliharaan Anda.
Nah Bloggie.... Itu hanya sekedar bocoran kecil tentang merawat dan memelihara Musang. Mungkin Bloggie mau merawat dan memelihara Musang...???  Monggo dicoba...... Eh iya Bloggie... Hampir terlupakan nih... Untuk Komunitas Musang yang ada diSurabaya atau yang disebut MUSANG LOVERS bisa Bloggie jumpai diTaman Bungkul Surabaya setiap Minggu pagi. Jadi bisa saling bercerita dan bertukar pendapat mengenai Musang. Kalau sudah gemuk dan jinak bisa eksis lo sama saya untuk berlevitasi.....
Selamat Mencoba.... :)