Wednesday, February 20, 2013

SURABAYA







                    HEROIC CITY OF SURABAYA




Dear my bloggie...........

Kota Surabaya adalah ibukota Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa, Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari cerita mitos pertempuran antara sura (ikan hiu) dan baya (buaya) dan akhirnya menjadi kota Surabaya

SEJARAH

Sebelum kedatangan Belanda


Lambang kota Surabaya pada masa Hindia Belanda (1934)
Surabaya dulunya merupakan gerbang Kerajaan Majapahit, yakni di muara Kali Mas. Bahkan hari jadi Kota Surabaya ditetapkan sebagai tanggal 31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya merupakan hari kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap pasukan kerajaan Mongol utusan Kubilai Khan. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai ikan SURO (ikan hiu/berani) dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BOYO (buaya/bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.
Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota Wali Songo, Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di daerah Ampel. Tahun 1530, Surabaya menjadi bagian dari Kerajaan Demak.
Menyusul runtuhnya Demak, Surabaya menjadi sasaran penaklukan Kesultanan Mataram, diserbu Panembahan Senopati tahun 1598, diserang besar-besaran oleh Panembahan Seda ing Krapyak tahun 1610, diserang Sultan Agung tahun 1614. Pemblokan aliran sungai Brantas oleh Sultan Agung akhirnya memaksa Surabaya menyerah. Suatu tulisan VOC tahun 1620 menggambarkan Surabaya sebagai negara yang kaya dan berkuasa. Panjang lingkarannya sekitar 5 mijlen Belanda (sekitar 37 km), dikelilingi kanal dan diperkuat meriam. Tahun tersebut, untuk melawan Mataram, tentaranya sebesar 30 000 prajurit[2].
Tahun 1675, Trunojoyo dari Madura merebut Surabaya, namun akhirnya didepak VOC pada tahun 1677.
Dalam perjanjian antara Paku Buwono II dan VOC pada tanggal 11 November 1743, Surabaya diserahkan penguasaannya kepada VOC.

Zaman Hindia-Belanda


Peta Surabaya dari buku panduan perjalanan dari Inggris tahun 1897
Pada zaman Hindia-Belanda, Surabaya berstatus sebagai ibukota Karesidenan Surabaya, yang wilayahnya juga mencakup daerah yang kini wilayah Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang. Pada tahun 1905, Surabaya mendapat status Kotamadya (Gemeente). Pada tahun 1926, Surabaya ditetapkan sebagai ibukota provinsi Jawa Timur. Sejak itu Surabaya berkembang menjadi kota modern terbesar kedua di Hindia-Belanda setelah Batavia.
Sebelum tahun 1900, pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar Jembatan Merah saja. Sampai tahun 1920-an, tumbuh pemukiman baru seperti daerah Darmo, Gubeng, Sawahan, dan Ketabang. Pada tahun 1917 dibangun fasilitas pelabuhan modern di Surabaya.
Tanggal 3 Februari 1942, Jepang menjatuhkan bom di Surabaya. Pada bulan Maret 1942, Jepang berhasil merebut Surabaya. Surabaya kemudian menjadi sasaran serangan udara Sekutu pada tanggal 17 Mei 1944.


Pertempuran mempertahankan Surabaya

Setelah Perang Dunia II usai, pada 25 Oktober 1945, 6000 pasukan Inggris-India yaitu Brigade 49, Divisi 23 yang dipimpin Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby mendarat di Surabaya dengan perintah utama melucuti tentara Jepang, tentara dan milisi Indonesia. Mereka juga bertugas mengurus bekas tawanan perang dan memulangkan tentara Jepang. Pasukan Jepang menyerahkan semua senjata mereka, tetapi milisi dan lebih dari 20000 pasukan Indonesia menolak.

Tentara Britania menembaki 'sniper' dalam pertempuran di Surabaya
26 Oktober 1945, tercapai persetujuan antara Bapak Suryo, Gubernur Jawa Timur dengan Brigjen Mallaby bahwa pasukan Indonesia dan milisi tidak harus menyerahkan senjata mereka. Sayangnya terjadi salah pengertian antara pasukan Inggris di Surabaya dengan markas tentara Inggris di Jakarta yang dipimpin Letnan Jenderal Sir Philip Christison.
27 Oktober 1945, jam 11.00 siang, pesawat Dakota AU Inggris dari Jakarta menjatuhkan selebaran di Surabaya yang memerintahkan semua tentara Indonesia dan milisi untuk menyerahkan senjata. Para pimpinan tentara dan milisi Indonesia marah waktu membaca selebaran ini dan menganggap Brigjen Mallaby tidak menepati perjanjian tanggal 26 Oktober 1945.
28 Oktober 1945, pasukan Indonesia dan milisi menggempur pasukan Inggris di Surabaya. Untuk menghindari kekalahan di Surabaya, Brigjen Mallaby meminta agar Presiden RI Soekarno dan panglima pasukan Inggris Divisi 23, Mayor Jenderal Douglas Cyril Hawthorn untuk pergi ke Surabaya dan mengusahakan perdamaian.
29 Oktober 1945, Presiden Soekarno, Wapres Mohammad Hatta dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin Harahap bersama Mayjen Hawthorn pergi ke Surabaya untuk berunding.
Pada siang hari, 30 Oktober 1945, dicapai persetujuan yang ditanda-tangani oleh Presiden RI Soekarno dan Panglima Divisi 23 Mayjen Hawthorn. Isi perjanjian tersebut adalah diadakan perhentian tembak menembak dan pasukan Inggris akan ditarik mundur dari Surabaya secepatnya. Mayjen Hawthorn dan ke 3 pimpinan RI meninggalkan Surabaya dan kembali ke Jakarta.
Pada sore hari, 30 Oktober 1945, Brigjen Mallaby berkeliling ke berbagai pos pasukan Inggris di Surabaya untuk memberitahukan soal persetujuan tersebut. Saat mendekati pos pasukan Inggris di gedung Internatio, dekat Jembatan merah, mobil Brigjen Mallaby dikepung oleh milisi yang sebelumnya telah mengepung gedung Internatio.
Karena mengira komandannya akan diserang oleh milisi, pasukan Inggris kompi D yang dipimpin Mayor Venu K. Gopal melepaskan tembakan ke atas untuk membubarkan para milisi. Para milisi mengira mereka diserang / ditembaki tentara Inggris dari dalam gedung Internatio dan balas menembak. Seorang perwira Inggris, Kapten R.C. Smith melemparkan granat ke arah milisi Indonesia, tetapi meleset dan malah jatuh tepat di mobil Brigjen Mallaby.
Granat meledak dan mobil terbakar. Akibatnya Brigjen Mallaby dan sopirnya tewas. Laporan awal yang diberikan pasukan Inggris di Surabaya ke markas besar pasukan Inggris di Jakarta menyebutkan Brigjen Mallaby tewas ditembak oleh milisi Indonesia.
Letjen Sir Philip Christison marah besar mendengar kabar kematian Brigjen Mallaby dan mengerahkan 24000 pasukan tambahan untuk menguasai Surabaya.
9 November 1945, Inggris menyebarkan ultimatum agar semua senjata tentara Indonesia dan milisi segera diserahkan ke tentara Inggris, tetapi ultimatum ini tidak diindahkan.
10 November 1945, Inggris mulai membom Surabaya dan perang sengit berlangsung terus menerus selama 10 hari. Dua pesawat Inggris ditembak jatuh pasukan RI dan salah seorang penumpang Brigadir Jendral Robert Guy Loder-Symonds terluka parah dan meninggal keesokan harinya.
20 November 1945, Inggris berhasil menguasai Surabaya dengan korban ribuan orang prajurit tewas. Lebih dari 20000 tentara Indonesia, milisi dan penduduk Surabaya tewas. Seluruh kota Surabaya hancur lebur.
Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran paling berdarah yang dialami pasukan Inggris pada dekade 1940an. Pertempuran ini menunjukkan kesungguhan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengusir penjajah.
Karena sengitnya pertempuran dan besarnya korban jiwa, setelah pertempuran ini, jumlah pasukan Inggris di Indonesia mulai dikurangi secara bertahap dan digantikan oleh pasukan Belanda. Pertempuran tanggal 10 November 1945 tersebut hingga sekarang dikenang dan diperingati sebagai Hari Pahlawan. Nah begitu ceritanya Bloggie.....

SURABAYA TEMPO DOELOE

1. TUGU PAHLAWAN SURABAYA




2. HOTEL MAJAPAHIT / ORANJE




3. JEMBATAN MERAH

 


4. TANJUNG PERAK

 



5. KAMPUNG PECINAN / KYA-KYA

Dan masih banyak lagi tempat diSurabaya yang menjadi saksi bisu dari kisah pertempuran seluruh arek Surabaya yang sedang berjuang melawan penjajah dikota kita tercinta bloggie......

Geografi

Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Selat Madura di Utara dan Timur, Kabupaten Sidoarjo di Selatan, serta Kabupaten Gresik di Barat. Surabaya berada pada dataran rendah,ketinggian antara 3 - 6 m di atas permukaan laut kecuali di bagian Selatan terdapat 2 bukit landai yaitu di daerah Lidah dan Gayungan ketinggiannya antara 25 - 50 m di atas permukaan laut dan di bagian barat sedikit bergelombang. Surabaya terdapat muara Kali Mas, yakni satu dari dua pecahan Sungai Brantas.

Suku Bangsa

Suku Jawa adalah suku bangsa mayoritas di Surabaya. Dibanding dengan masyarakat Jawa pada umumnya, Suku Jawa di Surabaya memiliki temperamen yang sedikit lebih keras dan egaliter. Salah satu penyebabnya adalah jauhnya Surabaya dari kraton yang dipandang sebagai pusat budaya Jawa.
Meskipun Jawa adalah suku mayoritas (83,68%), tetapi Surabaya juga menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa di Indonesia, termasuk suku Madura (7,5%), Tionghoa (7,25%), Arab (2,04%), dan sisanya merupakan suku bangsa lain seperti Bali, Batak, Bugis, Manado, Minangkabau[5], Dayak, Toraja, Ambon, dan Aceh atau warga asing.
Sebagai pusat pendidikan, Surabaya juga menjadi tempat tinggal mahasiswa dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia, bahkan di antara mereka juga membentuk wadah komunitas tersendiri. Sebagai pusat komersial regional, banyak warga asing (ekspatriat) yang tinggal di daerah Surabaya, terutama di daerah Surabaya Barat.

Agama

Interior ruang utama Masjid Al Akbar Surabaya
Agama Islam adalah agama mayoritas penduduk Surabaya. Surabaya merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam yang paling awal di tanah Jawa dan merupakan basis warga Nahdatul Ulama yang beraliran moderat. Masjid Ampel didirikan pada abad ke-15 oleh Sunan Ampel, salah satu pioner Walisongo.
Agama lain yang dianut sebagian warga adalah Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Walaupun Islam merupakan mayoritas di Surabaya kerukunan umat beragama saling menghormati, menghargai dan saling menolong untuk sesamanya cukuplah besar, niat masyarakat Surabaya dalam menjalankan ibadahnya, hal ini bisa dilihat bangunan Masjid Agung Surabaya bersebelahan dengan salah satu gereja besar di kota ini. Di kota ini juga berdiri Gereja Bethany yang merupakan gereja terbesar di Asia Tenggara. Tidak hanya itu saja banyaknya yayasan-yayasan sosial yang berazaskan agama juga banyak, mereka bekerja sama dalam kegiatan bakti sosial. Bahkan ada satu wadah Kerukunan Umat Beragama di Surabaya yang sering Exist dalam menyikapi suatu problem sosial manusia agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan merusak persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia pada umumnya serta masyarakat Jawa Timur khususnya. Agama lainnya adalah Yahudi & bahkan terdapat sebuah synagoga (tempat ibadah Yahudi) di jalan kaayon, dekat stasiun gubeng. Umumnya mereka adalah imigran Yahudi dari Baghdad & Yahudi asal Belanda. Ini semakin di perjelas dengan adanya makam khusus orang Yahudi di daerah kembang kuning, surabaya

Bahasa

Surabaya memiliki dialek khas Bahasa Jawa yang dikenal dengan Boso Suroboyoan. Dialek ini dituturkan di daerah Surabaya dan sekitarnya, dan memiliki pengaruh di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Dialek ini dikenal egaliter, blak-blakan, dan tidak mengenal ragam tingkatan bahasa seperti Bahasa Jawa standar pada umumnya. Masyarakat Surabaya dikenal cukup fanatik dan bangga terhadap bahasanya. Tetapi oleh peradaban yang sudah maju dan banyaknya pendatang yang datang ke Surabaya yang telah mencampuradukkan bahasa Suroboyo, Jawa Ngoko dan Madura, bahasa asli Suroboyo sudah punah. Contoh Njegog:Belok, Ndherok:Berhenti, Gog:Paklek/Om, Maklik:Bulek/tante.

Budaya


Kartolo CS merupakan grup kesenian ludruk ternama asal Surabaya
Surabaya dikenal memiliki kesenian khas:
  • Ludruk, adalah seni pertunjukan drama yang menceritakan kehidupan rakyat sehari-hari.
  • Tari Remo, adalah tarian selamat datang yang umumnya dipersembahkan untuk tamu istimewa
  • Kidungan, adalah pantun yang dilagukan, dan mengandung unsur humor
Selain kesenian khas di atas, budaya panggilan arek (sebutan khas Surabaya) diterjemahkan sebagai Cak untuk laki-laki dan Ning untuk wanita. Sebagai upaya untuk melestarikan budaya, setiap satu tahun sekali diadakan pemilihan Cak & Ning Surabaya. Cak & Ning Surabaya dan para finalis terpilih merupakan duta wisata dan ikon generasi muda kota Surabaya.
Setiap setahun sekali diadakan Festival Cak Durasim (FCD), yakni sebuah festival seni untuk melestarikan budaya Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya. Festival Cak Durasim ini biasanya diadakan di Gedung Cak Durasim, Surabaya. Selain itu ada juga Festival Seni Surabaya (FSS) yang mengangkat segala macam bentuk kesenian misalnya teater, tari, musik, seminar sastra, pameran lukisan. Pengisi acara biasanya selain dari kelompok seni di Surabaya juga berasal dari luar Surabaya. Diramaikan pula pemutaran film layar tancap, pameran kaos oblong dan lain sebagainya. diadakan setiap satu tahun sekali di bulan Juni bertempat di Balai Pemuda.

Transportasi

Jalan Raya Surabaya merupakan pusat transportasi transportasi darat di bagian timur Pulau Jawa, yakni pertemuan dari sejumlah jalan raya yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya. Jalan tol termasuk ruas Surabaya-Gresik, Surabaya-Waru-Gempol, dan Waru-Bandara Juanda. Saat ini telah dikaji rencana pembangunan jalan tol dalam kota Lintas Tengah dan Lintas Timur untuk mengurangi kemacetan. Jalan tol yang akan segera dibangun adalah Surabaya-Mojokerto-Kertosono.
Untuk menghubungkan Surabaya dengan pulau Madura, terdapat Jembatan Suramadu yang merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.
 

Bus

Hubungan bus antarkota dilayani oleh dua terminal bus besar, yaitu Terminal Bus Purabaya (Bungurasih) dan Terminal Bus Tambak (Osowilangun).
Terminal Bus Purabaya atau lebih populer dengan nama Terminal Bungurasih, merupakan terminal bus tersibuk di Indonesia (dengan jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan terminal bus terbesar di Asia Tenggara. Terminal ini berada di luar perbatasan Kota Surabaya dengan Kecamatan Waru, Sidoarjo. Terminal ini melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP).
Terminal Bus Tambak (Osowilangun) melayani angkutan jarak dekat dan menengah lintas utara hingga ke Semarang.

Kereta Api

Kota Surabaya dihubungkan dengan sejumlah kota-kota di Pulau Jawa melalui jalur kereta api. Surabaya memiliki 4 stasiun kereta api besar: Wonokromo, Gubeng, Surabaya Kota, Stasiun Pasar Turi. Stasiun Pasar Turi melayani jalur kereta api bagian utara Pulau Jawa dengan jurusan Surabaya-Semarang-Pekalongan-Tegal-Cirebon-Jakarta (Gumarang, Sembrani, Argo Anggrek), Jalur kereta api termasuk jurusan Surabaya-Malang-Blitar (Penataran), Surabaya-Kertosono-Blitar (Dhoho), Surabaya-Bojonegoro-Cepu (KRD), Surabaya Gubeng-Jember-Banyuwangi (Mutiara Timur), Jember-Surabaya-Yogyakarta-Purwokerto (Logawa), Banyuwang-Yogyakarta (Sri Tanjung), Surabaya Gubeng-Kiaracondong (Pasundan),Surabaya-Lempuyangan-Jakarta (Gaya Baru Malam Selatan), Surabaya-Semarang Poncol-JAKK (Kertajaya) dan kereta rel diesel SAKK-Porong (Kereta api Delta Ekspres). Nama-nama kereta tersebut merupakan kereta kelas ekonomi ( Kawula Alit )

Pesawat


Bandara Internasional Juanda merupakan bandara tersibuk ke dua di Indonesia
Bandara Internasional Juanda, adalah bandar udara internasional yang melayani kota Surabaya, Jawa Timur dan sekitarnya. Bandara Internasional Juanda terletak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, 20 km sebelah selatan kota Surabaya. Bandara Internasional Juanda dioperasikan oleh PT Angkasa Pura 1.
Bandara ini memiliki panjang landasan 3000 meter. Bandara Juanda yang baru memiliki luas sebesar 51.500 m², atau sekitar dua kali lipat dibanding terminal lama yang hanya 28.088 m². Bandara baru ini juga dilengkapi dengan fasilitas lahan parkir seluas 28.900 m² yang mampu menampung lebih dari 3.000 kendaraan. Bandara ini diperkirakan mampu menampung 6 juta hingga 8 juta penumpang per tahun dan 120.000 ton kargo/tahun.
Bandara yang baru ini memiliki 11 airbridge atau garbarata. Bandara Juanda yang baru sudah dioperasikan mulai dari tanggal 07 November 2006, walaupun baru diresmikan pada tanggal 15 November 2006 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Bandara Juanda baru terdiri dari tiga lantai.
Terminal Baru dibagi menjadi dua terminal: Terminal A atau Terminal Internasional dan Terminal B atau Terminal Domestik. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia domestik menggunakan Terminal A sebagai terminal keberangkatan domestik mereka, sedangkan Terminal B sebagai terminal kedatangan domestik mereka. Semua penerbangan internasional Garuda Indonesia tetap terbang atau mendarat dari Terminal A.
Kebanyakan penerbangan di terminal baru ini sudah menggunakan garbarata/belalai gajah, tetapi tetap ada yang masih menggunakan tangga, terutama bagi pesawat-pesawat domestik.

Angkutan dalam kota dan regional

Angkutan dalam kota dilayani oleh taksi, bus kota (AC/Non AC), angkutan kota (lebih dikenal dengan sebutan Bemo), angguna (seperti taksi namun tanpa AC, dan memiliki bentuk khas), dan becak (meski kini semakin dibatasi penggunaannya). Surabaya memiliki sejumlah terminal dalam kota, antara lain Joyoboyo, Bratang, dan Jembatan Merah.
Untuk angkutan skala regional, terdapat Kereta Komuter yang menghubungkan Surabaya-Sidoarjo-Porong, Surabaya-Lamongan, Surabaya-Mojokerto dan tengah dipersiapkan jalur lintas dalam kota Benowo - Kalimas (Perak) - Waru
Dan juga akan direncanakan pembangunan monorel seperti yang sedang dikembangkan di Jakarta. Pembangunan monorel Surabaya akan mengikuti jalur Ujung (Perak)-Bundaran Waru.
Dalam waktu dekat segera direalisasikan jalur busway koridor Utara - selatan dan timur - barat sebagai model transportasi modern.

Tempat menarik


Pemandangan sentra bisnis Surabaya saat senja
Beberapa kawasan menarik di Surabaya antara lain:
  • Kawasan minat khusus: Ampel (wisata religi), Taman Budaya Cak Durasim, Kya Kya Surabaya di kawasan Kembang Jepun, G-Walk, dan Pantai Kenjeran.
  • Taman Bungkul dan Bratang.
  • Monumen dan museum: Tugu Pahlawan, Monumen Kapal Selam, Museum Negeri Mpu Tantular, Museum House of Sampoerna, Monumen Mayangkara, Monumen Bambu Runcing, Monumen Jales Veva Jaya Mahe, Museum Nahdlatul Ulama, Monumen Jendral Soedirman. Museum 45, Patung Karapan Sapi, Monumen Bhayangkara.[8]
  • Bangunan bersejarah dan cagar budaya: Grahadi, Balai Kota Surabaya, Balai Pemuda, Internatio, Jembatan Merah, Kantor Gubernur Jawa Timur, Monumen Kapal Selam, Hotel Majapahit Mandarin Oriental, Pelabuhan Kalimas, Kantor Pelni, Gedung PTPN XXII, Gedung Bank Niaga, Gedung PT Artho Ageng Energi, Hotel Ibis Surabaya.
  • Atraksi: Kebun Binatang Surabaya
  • Tempat permandian : Darmo Grand, kolam renang manyar, Kolam renang Marina, Ciputra Water Park.
  • Convention hall: Balai Sahabat, Balai Pemuda, Plaza Tunjungan, Garnizun, Gedung Nasional, Gita Tamtama, Gramedia Expo, Indosat, Maranatha, Maspion Convention Center, PDAM, Ruang Serbaguna Bank, Surabaya Mall, World Trading Center, Balai KB, Gedung Unair, Gedung Wanita, Gedung IDI, Gedung Serbaguna STE, Graha ITS, Kristus Raja, Tri Buana Tungga, DPD Golkar Jatim, Gedung Depag, Wisma Sier, Convention Hall Kepu, Gedung DHD 45, Grand City.
  • Pusat perbelanjaan:
    • Mall: Tunjungan Plaza, Atom Mall, Surabaya Town Square, Grand City Mall, Mal Galaxy, Surabaya Plaza (Delta Plaza), Pakuwon Trade Center, Supermal Pakuwon Indah, Royal Plaza, Golden City Mall, Plaza Marina, Jembatan Merah Plaza, City of Tomorrow, Empire Palace, WTC, Darmo Trade Center, Pusat Grosir Surabaya, Lenmarc Mall, Central Point, East Coast Center, Kapas Krampung Plaza, JS Plaza, BG Junction, Hi Tech Mall, Tunjungan Electronic Center, Maspion Square, ITC Surabaya, Dupak Grosir, Mangga Dua Center, Ciputra World.
    • Modern: Sinar Supermarket 24 jam, Sinar Jemursari, Carrefour Golden City, Carrefour BG Junction, Carrefour Center Point, Carrefour Rungkut, Carrefour Ahmad Yani, Makro Tandes, Makro Waru, Giant Maspion Square, Giant Mayjend Sungkono, Giant Mulyosari, Giant Wiyung, Hi-Tech Mall (pusat komputer), Tunjungan Electronic Center, World Trade Center (pusat ponsel), Jembatan Merah Plaza (JMP) dan Pusat Grosir Surabaya (PGS).
    • Tradisional: Pasar Atom, Pasar Turi, Pasar Wonokromo, Pasar Tambah Rejo Baru, Pasar Genteng, Pasar Kapasan, Pasar Pucang, Pasar Blauran.
  • Landmark: Patung Suro dan Boyo, Jembatan Suramadu
  • Hotel berbintang : JW Marriott, Shangrila, Sheraton, Novotel, Ibis, Mercure, Somerset, Santika. 
Nah Bloggie..... Setelah jalan-jalan mengelilingi kota Surabaya pastinya perut mulai laper nih... Jangan takut kalau diSurabaya tidak ada makanan khas arek Suroboyo. Ini dia rupa-rupa makanannya..... Ojo lali dipilih yah Bloggie.... Pasti bikin ketagihan sambil diiringi musik dan hiburan.

Makanan khas

Surabaya memiliki sejumlah makanan khas, di antaranya:

Musik dan Hiburan

Surabaya banyak melahirkan penyanyi dan grup musik besar di tanah air. Sejumlah grup musik besar yang dibentuk di Surabaya antara lain Dewa 19, Padi, Tic Band, dan Boomerang. Penyanyi kelahiran Surabaya antara lain: Maia "Ratu",Ita Purnamasari, dan Joshua. Grup lawak Srimulat juga didirikan di Surabaya, para pelawaknya telah populer di Jawa Timur selama puluhan tahun sebelum akhirnya pindah ke Jakarta. Lokalisasi terbesar di Asia Tenggara(dalam arti luas wilayah dan jumlah pekerja seks komersial) juga terdapat di Kota Surabaya tepatnya di daerah yang dikenal dengan nama Gang Dolly

Tak kalah pentingnya nih Bloggie.... Ternyata dikota kita tercinta Surabaya ini telah melahirkan banyak tokoh besar yang mengharumkan nama kota Surabaya dan negara kita. Mau tau Bloggie siapa saja sih tokoh besar kita itu.....

Tokoh Surabaya

Tokoh-tokoh nasional yang dilahirkan di Surabaya adalah:
Fiuhhh.... Ternyata panjang sekali perjalanan kita yah bloggie..... Apalagi menyangkut kota Surabaya. Nah di era millenium ini saya percaya Bloggie sudah mengisinya dengan kegiatan yang positif dan baik untuk kota kita tercinta ini. Bagaimana menurut Bloggie-Bloggie yang lainnya.........:)


SALAM CAK CUK REK.....

AL.Christiawan
Telp : 03177456129 / 083856820969
Pin bb : 3093006E

LEVITASI HORE SURABAYA

LEVITASI HORE SURABAYA

Seperti yang saya kupas diblog sebelumya tentang Levitasi, ternyata diSurabaya juga ada Komunitasnya lho bloggie... Yang ngebentuk komunitas Levitasi Hore Surabaya pertama kali kalau tidak salah adalah om Rusa Bawean. Saya belum tau kapan persisnya coz saya juga baru masuk jadi anggota komunitas Levitasi ini. Anggota dimasa om Rusa banyak juga loh bloggie.... saya juga belum tau sepak terjang dari om Rusa waktu mendirikan komunitas ini. Menurut kabar sih Lumayan oke buat belajar bersama tentang LEVITASI itu sendiri. Setelah sempat vakum dan ditinggal sang induk om Rusa kini komunitas Levitasi Hore Surabaya mulai menggeliat dan admin dari komunitas ini sekarang dipegang oleh Ko Eldo dan dipantau terus kegiatannya oleh yang punya komunitas ini yaitu om Rusa Bawean.
 

Banyak sekali Event yang dilakukan agar komunitas bisa rame seperti kota-kota lainnya yang ada di Indonesia. Mulai dari Kopdar Mini yang diadakan tiap jumat malm untuk mengumpulkan para sekutunya untuk membahas event yang akan dilakoni. Photowalk tiap 2 minggu sekali kalu menurut perhitungan saya hehehe sampai event besar yang akan diselenggarakan oleh EO berkolaborasi dengan komunitas ini. 
Disini semua senjata jepretan alias kamera yang dipergunakan bebas bloggie.... Mulai dari kamera hape, kamera poket sampai yang canggih. bytheway anyway buzway.... Senjata dari Mimin pake hape android loh bloggie.... Jadi nggak usah minder kalau ga punya kamera jadi modelpun bisa kog. Macam saya ini model lompat-lompatan hehehehe....:p

Bloggie mau tau hasil karya jepretan mereka...?? Nih saya akan bagi sebagian yah coz dokumennya nih jadi bingung milihnya.



 

 

 


 


 

 

 

Fiuh...... Banyak sekali dokumen potonya jadi hanya yang keliatan yang saya share disini bloggie. Baguskan hasil karya mereka..... So jangan hanya jadi penontan aja bloggie. Monggo kalo minat buat Levitasi ikutan bareng kita. Bisa langsung ikutan gabung kog. FREE...... 


Sesuai dengan Motto para komunitas Levitasi seluruh Indonesia. LET'S LEVITATE NOT JUMP.



MLTR

MICHAEL LEARN TO ROCK

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk3w8N7QCBHleklRa3ftQn7LHS1jTrkTM05_nisibTR7jSw4gpqpCxtBVPvGQd1OaXLozErf9tZWjsUz_iqFcT2wUUKcEQRSLqL6bFL1okKXwhCpE3vWomtVS046PBzNiZlbUxjQT3Nsd5/s400/mltr1j.jpg
Michael Learns to Rock, sering disingkat MLTR, adalah grup musik pop Denmark. Grup musik ini didirikan pada 1988 oleh penyanyi dan pemain kibor Jascha Richter (24 Juni 1963), drummer Kåre Wanscher (14 Juni 1969), gitaris Mikkel Lentz (20 Desember 1968) serta pemain bas dan gitar Søren Madsen (23 April 1967). Pada 2000 Madsen meninggalkan grup musik ini untuk mengembangkan karier solo, sehingga grup musik ini berubah menjadi tiga personelnya.
Michael Learns to Rock terkenal di Eropa dan juga terkenal di Asia karena banyak albumnya yang memperoleh emas atau platina.
Michael Learns to Rock atau yang biasa disingkat MLTR ini adalah grup band beraliran pop atau pop-soft rock yang berasal dari Denmark. MLTR dibentuk pada tahun 1988 saat pemain keyboard, Jascha Richter ingin membentuk sebuah band untuk menyanyikan lagu-lagu ciptaannya. Ia bersama teman sekolah menengahnya, Kåre Wanscher, akhirnya sepakat untuk membentuk sebuah band. Namun karena dirasa janggal bermain hanya dengan dua orang, mereka mengajak Mikkel Lentz untuk bergabung. 15 Maret 1988, adalah kali pertama mereka bermain bersama. Mereka merekam lagu demo dan mengirimkannya di kompetisi Rock Grand Prix di Aarhus. Nama Michael Learns to Rock diambil dari nama Michael Jackson. 22 Mei 1988, merupakan penampilan mereka yang pertama pada kompetisi tersebut dan mereka mendapatkan juara ke dua. MLTR melanjutkan dengan bermain secara live dan pada akhirnya mereka mendapat kesempatan untuk merekam album pertama mereka yang diberi judul Michael Learns To Rock pada tahun 1991. Album tersebut tidak terlalu sukses di Amerika, namun sangat mendapatkan antusiasme pendengar di Denmark dan beberapa negara di Asia termasuk Indonesia.
Album ke dua MLTR dirilis pada Oktober 1993, Colours yang terjual lebih dari satu juta kopi. Ini juga menjadi kesempatan pertama MLTR untuk tampil di Asia. Album ke tiga, Played on Pepper dirilis pada Agustus 1995 yang terjual lebih dari satu juta kopi. Album ini adalah album pertama mereka yang direkam dan diproduksi oleh mereka sendiri.
Dalam rangka untuk menyempurnakan kesuksesan mereka, MLTR merilis album The Greatest Hits dengan judul Paint My Love pada Mei 1996. Album ini terjual tiga juta kopi terutama di Asia. Album ke empat MLTR, Nothing to Lose dirilis September 1997 yang juga terjual satu juta kopi. Setelah tur mereka ke Afrika, MLTR memilih untuk beristirahat sejenak utuk menghabiskan waktu bersama dengan keluarga dan juga untuk mengembangkan ide baru mereka.
Tahun 2000, Søren Madsen memutuskan untuk hengkang dari band untuk bersolo karier. Dengan tiga anggota yang tersisa, mereka mengasilkan album Blue Night yang terjual dengan baik di Asia. Tahun berikutnya MLTR meluncurkan biografi mereka Something You Should Know yang ditulis oleh Poul Martin-Bonde. Biografi tersebut juga diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul It Never Rains on Bali.
Setelah meluncurkan Blue Night, band memilih untuk vakum sejenak, Jascha Richter mengembangkan proyek album solonya Planet Blue. Tahun 2004, MLTR kembali bergabung dan merilis album Michael Learns To Rock dan dirilis di Asia dengan nama Take Me To Your Heart. November 2008, MLTR merilis album ke tujuh mereka dengan judul Eternity di bawah label mereka sendiri MLTR.
Pada tanggal 11 Juni 2012, MLTR merilis album ke delapan yang berjudul Scandinavia dengan hits single "Renovate My Life" dan "Any Way You Want It"
Setelah Tour Asia 2012, Michael Learns To Rock mendapatkan bass player baru, yaitu Troels Skjaerbaek menggantikan Soren Madsen yang keluar untuk bersolo karir pada tahun 2000.


 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGYL3oHrEG7tpHHS_GEBjKtJguRtrg1wlpIdnV2a1Jaz5Z5E0h6C-rLz9e6nhXIJMKSKyDjAZ2jpN6X_qM1_h8YffE9XXzXh8Xp288N3rLpHc-m3cqcFhLDPOCxtSIK0HH-NmXesBI36k/s1600/MLTR.jpg


STUDIO ALBUM
  1. Michael Learns To Rock (1991)
  2. Colours (1993)
  3. Played on Pepper (1995)
  4. Nothing to Lose (1997)
  5. Blue Night (2000)
  6. Take Me To Your Heart (2004)
  7. Eternity (2008)
  8. Scandinavia (2012)
ALBUM KOMPILASI

  1. Paint My Love - Greatest Hits (1996)
  2. Strange Foreign Beauty (1999)
  3. 19 Love Ballads/Love Songs (2001)
  4. I Walk This Road Alone/The Adventure of Michael Learns To Rock (2007)
  5. Eternity & Beyond (2008)

Meski dengan formasi baru MLTR yang sekarang, para fans berat MLTR masih tetap setia dengan Grup Band ini. Saya sendiri juga masih ngefans berat dengan lagu-lagunya. Bahkan hampir semua lagu MLTR saya hafal dari album mereka yang pertama sampai single lagu mereka yang terakhir. 
Kapan yah saya bisa melihat dan berfoto bersama atau syukur-syukur diajak kolaborasi dengan mereka hehehe...*Ngarep*. 
Kita tunggu saja kehadiran mereka dengan lagu-lagu  baru yang akan mewarnai musik didunia. PAINT MY LOVE WITH YOUR SONG.